Mini is the new giant

2 12 2011

First encounter

Pertemuan pertama dengan si mungil ini berawal ketika aku dan beberapa teman memiliki ide untuk membuat aplikasi pemesanan untuk di resto/ cafe. Aplikasi yang akan dibuat cukup kompleks, ada aplikasi database, web server, aplikasi desktop, dan aplikasi mobile di smartphone. Termasuk editor, testing tols  dan runtime environment-nya yang berbeda-beda untuk masing-masing platform. Bayangkan, software sebanyak itu kadang harus berjalan berbarengan! Dan kebetulan pilot project nya berada di kota Solo, cukup jauh dari domisili kami di Bandung.
Untuk memudahkan mobilitas, sekaligus pengadaan peralatan terkait pekerjaan, kami membeli PC server, beberapa smartphone, LCD, dan lain sebagainya, termasuk HP Mini  110-1000 warna putih. Pada awalnya Si Putih, begitu kami menyebut netbook ini,  hanya digunakan untuk mobilitas. Presentasi, kirim dokumen, internetan untuk mencari-cari bahan riset.
Pada awal pekerjaan, aplikasi tersebut diinstall di PC server. Saat testing, kami kekurangan PC untuk testing. Karena di lapangan nanti, aplikasi akan diakses oleh beberapa PC sekaligus. Sedangkan budget sudah tidak mencukupi untuk pengandaan PC lagi. “install di Si Putih aja!” celetuk salah satu temanku. Whaat!?! aplikasi segitu banyak diinstall di netbook? pikirku. Tidak ada pilihan lain, selain harus dicoba, setengah tidak yakin karena perbedaan spek yang cukup jauh antara server dan netbook.
Setelah terinstall semuanya Si Putih akan bertindak sebagai server, dan PC server akan bertindak sebagai client. Dan testing aplikasi pun dimulai. Dan hasilnya lebih dari yang diharapkan! Aplikasi berjalan lancar, dan tidak ada masalah. Masalah hanya muncul di setting jaringan WiFi dengan smartphone (T_T).
Singkat cerita, aplikasi ini selesai dengan sukses.

The inventing Giant

Setelah project ini selesai, Si Putih masih tetap bekerja untuk beberapa project hebat lainnya. Bahkan untuk presentasi Tugas Akhir Sarjana, Si Putih bertindak sebagai bintang utama. Menulis skripsi, internetan, hingga deploy aplikasi Tugas Akhir menggunakan Si Putih, TANPA MASALAH! Dibawa ke bandara, TANPA KHAWATIR, karena Si Putih dilengkapi Windows XP Home Edition Service Pack 3.0 ORIGINAL! Bebas khawatir ada razia dari pihak manapun! [^_^]v
Selanjutnya, Si Putih (sampai saat ini) masih mengerjakan beberapa permintaan pembuatan software. Mulai dari kios informasi Narkotika kerjasama dengan Badan Narkotika negara kita tercinta dan operator seluler terkenal.
Which is, kios ini adalah kios informasi + ada kuisnya. Pengunjung bisa bermain, mengerjakan kuis, dan mendapatkan beberapa macam hadiah tergantung dari nilai kuis yang didapatkan. Semuanya kami bangun dari nol, badan kios dari baja, LED display, mikrokontroller, aplikasi, semuanya 100% buatan anak negeri! dan saya rasa belum ada mesin seperti ini di Indonesia. 🙂

Pekerjaan lainnya, adalah membuat display informasi untuk di gunakan di 99 masjid raya se-Indonesia. Saat peluncuran aplikasi ini, bertepatan dengan menjelang bulan Ramadhan, dihadiri langsung oleh Menkominfo, bapak Tifatul Sembiring beserta jajaran direksi Operator, dan hadir ustad Yusuf Mansyur. Wah, betapa bangga nya saya kala itu. Si putih juga pernah mengerjakan aplikasi reporting untuk keperluan inventory BTS operator hanya dalam waktu satu malam! Semuanya selsai oleh si putih yang mungil ini. Fisik mungil kemampuan stabil.

It’s a PC

Saya dan Si Putih kian intim. Intim secara personal! it’s true!

Si Putih saya gunakan untuk mendesain undangan pernikahan, membuat ceklist, dan seabrek keperluan mendekati hari terpenting di kehidupanku. Si Putih kini bukan sekedar netbook, tapi sudah menjelma menjadi PC, Personal Companion.

Graffiti di cover si putih

Kini aku bekerja sebagai dosen di sebuah politeknik di Bandung. Si Putih tetap setia membantu mempersiapkan materi kuliah, mengajar, menyusun nilai, rapat, dan kegiatan lainnya. Dinyalakan seharian ngga ada masalah. Jika harus keluar kota, Si Putih selalu menghiburku di perjalanan, memainkan musik, film kualitas HD 480p, browsing, mencicil membaca koleksi ebook, dayatahan baterainya sangat memuaskan.

Si Putih tidak hanya membuatku menjadi lebih produktif, mobile, tapi juga gaya! Desain si putih sangat aku sukai. Putih dengan grafiti yang wahh deh pokoknya.. bikin saya jadi dosen paling keren ^_^

Si dosen dan si putih

Si Putih telah menjadi jembatan antara ide dan realisasi. Si Putih juga telah menjadi bagian dari segala achievement yang aku dapatkan dari pekerjaan-pekerjaan. Walau bukan dalam bentuk piala dan piagam, beberapa achievement itu tidak dapat dinilai dengan uang. Si Putih telah banyak membantu, bukan hanya saya, tim terkait pekerjaan,  mahasiswa-mahasisawa yang saya ajar pun terbantu. Ini ceritaku dengan HP mini-ku, Si Putih. Terima kasih telah membaca tulisan sederhana ini. Seluruh tulisan ini ditulis menggunakan Si Putih.





Djigo

17 07 2009

Dimulai dari buka puasa bareng hunybun, ternyata ada yang bawain bakakak hayam, hehehe rejeki emang g kemana, thanks M, sebelum berangkat dapet hadiah pembuka, a neat umbrella, it shapes like a bottle but when u twist it U will realize its a umbrella case. Cool.It looks like pic under, but mine have doraemon figured 😛

https://i0.wp.com/popsop.ru/wp-content/uploads/ofess_umbrella.jpg

Dilanjut nonton Ice Age 3D, awalnya kecewa coz duduk paling depan, ternyata eh ternyata, kalau nonton 3D enak di paling depan, soalnya ngga ada subtitlenya jadi ngga perlu baca dari ujung ke ujung, yang TOEFL nya dibawah 400 agak repot jg 😛 ,  dilanjut makan (lagi ❓ ❗ surprise) kali ini tujuannya ke kedai madtari. Ternyata madtari pindah yah, yang terakhir gw tau, dulu deket bebek van java, sekarang letaknya di sebelah apotik Kimia Farma dago ke arah jl.tamansari, makin berkembang aja nih, sekarang udah ngga makan trotoar lagi 😀 . Karna waktu itu ngga terlalu lapar tapi haus ngga ketulungan, si gw pesen rotbakkorkej (artiin sendiri lah, gampang da) dan minum bandrek susu dan es ovalt*ne (udah gw bilang, haus g ketulungan) hunybun pesen mikwahlor sama sumur stroberi.

Lagi asik-asik makan diinvasi sama pasangan ML (M dan L). Dan pas tengah malem, setan bangkit dari kubur mereka ngasi kejutan, a tiramisu… :), Untung g nyanyi selamat ultah disitu, bisa disorakin se madtari karna bikin kericuhan. Setelah tiup lilin acara ngasih kado dimulai, gw dapat tiramisu, offcourse, coklat T*bler Putih, dan setengah lusin cicak karet yang glow in the dark 😛 . Damn I hate those lizzard. Lalu M mengeluarkan plastik biru yang dibuka di depan tangan gw, yang ternyata isinya CICAK HIDUP! D*mn..untungnya gw bukan tipe orang yg panikkan dan treak-treak apalagi sampe naek meja, harga diri dipertaruhkan men..Tapi dalem hati sih tetep.. yuck.. jiiijik…. dari sejak kejadian somewhen ketika gw masih SD gw membuat MOU tidak kerjasama, tidak kesepahaman dan perang dingin dengan bangsa cicak. Mungkin gw dikenal sebagai Hitler di cicaknesia, hehehe. Tapi gw dukung gerakan ini kok, tenang ya cak

https://i0.wp.com/politikana.com/images/small/saya-cicak-berani-lawan-buaya.jpg

Gw sadar betul manfaat cicak, buat makanin nyamuk yang nemplok deket lampu. Jadi lampu gw tetap terang (ga penting ya), terus cicak dimakan kucing, kucing dimakan ular, dan ular diburu kulitnya dijadiin dompet yang nemplok di pantat gw, tapi yah itulah hidup selalu dalam rantai makanan. Kembali ke cicak malam panjang yang belum berakhir. Habis makan, nganterin hunybun pulang. Paginya nganterin hunybun kekantor, dan…. dapet toples badtzmaru full of choclates and candies 🙂 whata surprise.. thankz hon love strucklove struckkisskiss

https://i0.wp.com/www.eternitylondon.com/myjapan/research_images/badtzmaru_130.gif

XOXO

Ada beberapa rasa yang terlintas saat hari ulang tahun tiba, apalagi kalau bukan umur yang sembarang umur lagi. 25.

Umur perak, orang bilang.

Pertanyaan yang seharusnya ditanyakan adalah, “apa yang sudah dicapai hingga saat ini” ?

Belum maksimal memang, namun ada achievement yang berhasil dicapai di couple dozen of me. Umur perak, harus sudah mencapai prestasi perak, yang akan dikembangkan lagi dan lagi hingga batas maksimal kita.

Kalau melihat keberhasilan Mark Zuckenberg membuat facebook, atau Matt membuat WordPress, atau Blake Ross dengan firefox nya (pada umur 19 ), Bill Gates dengan Basic nya saat seumur saya, pada  jamannya, bisa dibilang saya belum memberi kontribusi yang berarti untuk ummat. Tapi moany doang juga ga ada gunanya, bukan?

Harus lebih baik lagi ❗ evaluasi ❗  tingkatkan kemampuan ❗  berkreasi ❗ berani mencoba ❗ lebih dewasa ❗ lebih bijak ❗ riset ❗ Bismillah – Bismillah – Bismillah





Djigo

17 07 2009

Ada beberapa rasa yang terlintas saat hari ulang tahun tiba, apalagi kalau bukan umur yang sembarang umur lagi. 25.

Umur perak, orang bilang.

Pertanyaan yang seharusnya ditanyakan adalah, “apa yang sudah dicapai hingga saat ini” ?

Belum maksimal memang, namun ada achievement yang berhasil dicapai di couple dozen of me. Umur perak, harus sudah mencapai prestasi perak, yang akan dikembangkan lagi dan lagi hingga batas maksimal kita.

Kalau melihat keberhasilan Mark Zuckenberg membuat facebook, atau Matt membuat WordPress, atau Blake Ross dengan firefox nya (pada umur 19 ), Bill Gates dengan Basic nya saat seumur saya, pada  jamannya, bisa dibilang saya belum memberi kontribusi yang berarti untuk ummat. Tapi moany doang juga ga ada gunanya, bukan?

Harus lebih baik lagi ❗ evaluasi ❗  tingkatkan kemampuan ❗  berkreasi ❗ berani mencoba ❗ lebih dewasa ❗ lebih bijak ❗ riset ❗ Bismillah – Bismillah – Bismillah